JAKARTA - Kelompok 78 pemilik suara PSSI menyatakan akan tetap memperjuangkan George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP) dalam kongres pemilihan ketua umum PSSI pada 20 Mei mendatang, meskipun kedua nama tersebut ditolak Komite Normalisasi.
"Forum kongres memiliki kekuatan yang sangat tinggi karena melibatkan pemilik suara. Kita menghargai statuta FIFA tapi kongres merupakan forum tertinggi PSSI," kata perwakilan Kelompok 78, Sihar Sitorus saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/5/2011).
Komite Normalisasi yang dipimpin Agum Gumelar tetap tegas menolak Toisutta dan Arifin sesuai dengan keputusan FIFA, meskipun sebelumnya Komite Banding telah meloloskan kedua nama tersebut. Padahal, keputusan Komite Banding bersifat final dan mengikat.
Sihar mengungkapkan, keputusan FIFA melarang Toisutta dan Arifin, cukup janggal dan tidak memiliki dasar yang jelas.
"FIFA tidak meloloskan Arifin dan Toisutta berdasarkan keputusan Komite Banding yang diketuai Tjipta Lesmana. Saat itu yang mengajukan banding saya, Tuty Dau, Arifin, dan Toisutta. Anehnya didalam surat FIFA, ada nama Nirwan Bakrie dan Nurdin. Padahal, kedua nama tersebut tidak mengajukan banding," jelas Sihar.
"Jika sebagaian besar tidak sepakat dengan calon-calon yang ada dan tetap mendukung Toisutta dan Arifin, bagaimana? Kongres kan memiliki kekuatan yang sangat tinggi. Membubarkan PSSI melalui kongres saja bisa. Karena itu, kami sedang mencari prosedurnya untuk memperjuangkan mereka di kongres."
"Selain itu, pengacara Arifin dan Toisutta juga sedang memperjuangkan pencekalan mereka ke CAS. Saya yakin dia menang. Sampai sekarang, kami masih solid (mendukung Arifin dan Toisutta.," tukasnya.
"Forum kongres memiliki kekuatan yang sangat tinggi karena melibatkan pemilik suara. Kita menghargai statuta FIFA tapi kongres merupakan forum tertinggi PSSI," kata perwakilan Kelompok 78, Sihar Sitorus saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/5/2011).
Komite Normalisasi yang dipimpin Agum Gumelar tetap tegas menolak Toisutta dan Arifin sesuai dengan keputusan FIFA, meskipun sebelumnya Komite Banding telah meloloskan kedua nama tersebut. Padahal, keputusan Komite Banding bersifat final dan mengikat.
Sihar mengungkapkan, keputusan FIFA melarang Toisutta dan Arifin, cukup janggal dan tidak memiliki dasar yang jelas.
"FIFA tidak meloloskan Arifin dan Toisutta berdasarkan keputusan Komite Banding yang diketuai Tjipta Lesmana. Saat itu yang mengajukan banding saya, Tuty Dau, Arifin, dan Toisutta. Anehnya didalam surat FIFA, ada nama Nirwan Bakrie dan Nurdin. Padahal, kedua nama tersebut tidak mengajukan banding," jelas Sihar.
"Jika sebagaian besar tidak sepakat dengan calon-calon yang ada dan tetap mendukung Toisutta dan Arifin, bagaimana? Kongres kan memiliki kekuatan yang sangat tinggi. Membubarkan PSSI melalui kongres saja bisa. Karena itu, kami sedang mencari prosedurnya untuk memperjuangkan mereka di kongres."
"Selain itu, pengacara Arifin dan Toisutta juga sedang memperjuangkan pencekalan mereka ke CAS. Saya yakin dia menang. Sampai sekarang, kami masih solid (mendukung Arifin dan Toisutta.," tukasnya.
0 komentar:
Posting Komentar